Teknik Mengurus Keuangan Food Truck Supaya Masih Untung

Comentários · 5 Visualizações

Mempunyai food truck itu sengit sekali. Dapat keliling kota, membawa situasi ramai, bertemu banyak konsumen, sites.google.com dan berjualan makanan sedap yang buat orang kembali lagi.

Mempunyai food truck itu sengit sekali. Dapat keliling kota, membawa situasi ramai, bertemu banyak konsumen, dan berjualan makanan sedap yang buat orang kembali lagi. Namun ada satu soal yang kerap membikin pusing beberapa owner food truck: keuangan.
Banyak food truck tidak sukses bukan dikarenakan makanannya gak nikmat, tetapi karena aliran kas amburadul. Uang keluar serta masuk tidak terang, modal habis sebelumnya kembali, hingga kemudian usaha berhenti di tengahnya jalan. Nach, agar food truck kamu masih cuan, kamu mesti pinter-pinter mengurus keuangan.
Yok, kita ulas beberapa langkah praktisnya.

  1. Pisah Uang Usaha dan Uang Individu

Kekeliruan umum banyak aktor usaha kecil, sites.google.com terhitung food truck, ialah memasukkan uang personal dengan uang upaya. Selanjutnya, tidak terang berapakah sebetulnya keuntungan yang didapatkan.

Jalan keluar:
• Buat rekening teristimewa buat usaha food truck.
• Jangan dulunya pernah ambil uang upaya untuk keperluan personal tanpa ada catatan.
• Gaji diri kita sendiri dengan nominal masih, jangan mengasal mengambil dari kas.
Dengan demikian, keuangan food truck lebih rapi dan mudah dimonitor.

  1. Tulis Seluruh Penghasilan serta Pengeluaran

Sekecil apapun bisnis, tulis. Membeli gas, membeli bahan, bayar parkir, juga membeli kantong plastik haruslah tetap masuk catatan.

Pakai:
• Buku kas manual.
• Spreadsheet Excel/Google Sheet.
• Aplikasi akuntansi simpel (banyak yang gratis).
Kalaupun semuanya terdaftar, kamu dapat tahu:
• Menu yang mana terlaris.
• Pengeluaran paling besar tiap-tiap bulan ada di mana.
• Berapa keuntungan bersih yang sungguh-sungguh masuk.

  1. Kalkulasi HPP dengan Betul

Harga Dasar Produksi (HPP) yaitu modal dasar buat membuat satu menu. Jika HPP tidak dihitung, bisa jadi kamu jual rugi tanpa sadar.

Contoh: Burger.
• Roti: Rp3.000
• Daging: Rp8.000
• Sayur serta topping: Rp2.000
• Saus: Rp1.000
• Kemasan: Rp1.000
Keseluruhan HPP = Rp15.000.
Bila dipasarkan Rp18.000, margin hanya Rp3.000. Itu belum termasuk listrik, gas, bensin, serta tenaga kerja . Sehingga, nyatakan nilai jual sudah nutupin semua cost.

  1. Kontrol Ongkos Operasional

Food truck punyai ongkos operasional teratur, umpamanya:

• Bahan baku.
• Gas/listrik.
• Bahan bakar kendaraan.
• Gaji awak.
• Parkir atau ijin posisi.
Kalaupun tidak dikontrol, ongkos ini dapat makan untung besar. Trik menanganinya:
• Cari vendor bahan baku yang stabil dan tambah murah.
• Beli dalam skala besar agar bisa potongan harga.
• Efisiensi pemanfaatan listrik/gas.
• Pilih lokasi berjualan yang ramai tetapi ongkos sewa tidak mencekik.

  1. Buat Bujet Bulanan

Jangan mengasal jalan. Tiap-tiap bulan, membikin biaya:

• Berapa modal berbelanja bahan.
• Berapa cost bensin dan operasional.
• Target pemasaran berapakah.
Dengan demikian, kamu dapat lebih disiplin dan tidak kalap berbelanja bahan yang tidak penting.

  1. Taruh Dana Genting Usaha

Namanya usaha, pastinya ada zaman ramai serta sepi. Musim penghujan, moment gagal, atau kendaraan hancur dapat membuat pemasaran anjlok.

Maka itu, wajib miliki dana kritis upaya, sekurang-kurangnya 10-20% dari keuntungan bulanan. Dana ini dapat digunakan buat:
• Perbaikan kendaraan.
• Perawatan mesin.
• Tutup cost operasional saat pemasaran sepi.

  1. Kalkulasi BEP (Break Even Point)

BEP yakni titik kembali modal. Umpamanya:

• Investasi food truck Rp200 juta.
• Laba bersih /bulan Rp10 juta.
Maknanya perlu 20 bulan (lebih kurang satu tahun delapan bulan) buat kembali modal. Dengan mengalkulasi BEP, kamu dapat mempunyai sasaran realitas dan trick buat percepat kembali modal.

  1. Mengatur Kontan Flow Harian

Food truck umumnya transaksi bisnis harian kontan atau QRIS. Nach, mengatur alirannya:

• Setoran harian ke rekening usaha.
• Jangan taruh kontan terlalu kebanyakan di laci.
• Catat setiap hari agar tidak ada uang "lenyap tidak tahu ke mana".
Kalaupun aliran kas harian rapi, kamu lebih mudah kontrol usaha waktu panjang.

  1. Tidak boleh Lupa Pajak dan Ijin

Banyak eksekutor food truck lupa pekerjaan ini. Walaupun sebenarnya bila hingga ada pengecekan, dapat menjadi kasus serius. Sedikitnya, persiapkan:

• Izin usaha (NIB, PIRT, atau halal jika butuh).
• Catat omset buat penghitungan pajak.
Bila seluruh legal, upaya tambah aman serta dapat turut momen-event besar tanpa ada repot.

  1. Investasikan Kembali Keuntungan

Kekeliruan pemula: semuanya keuntungan digunakan buat konsumsi personal. Walau sebenarnya, jika ingin food truck berkembang, reinvestasi itu penting.

Contoh reinvestasi:
• Upgrade perlengkapan dapur.
• Tambah menu baru.
• Perbaiki rancangan food truck agar lebih semakin menarik.
• Tambah armada jika sudah konstan.
Dengan reinvestasi, usaha kamu gak jalan dalam tempat, namun terus tumbuh.
Ikhtisar
Mengurus keuangan food truck itu benar-benar diperlukan disiplin extra. Tetapi bila dijalankan {} betul, usaha kamu dapat konstan, berkembang, serta keuntungan konsisten.
Ingat konsepnya:
• Pisahkan uang personal serta usaha.
• Catat semua bisnis.
• Hitung HPP dan kontrol cost operasional.
• Siapkan dana genting.
• Reinvestasikan keuntungan.
Jika semuanya ini digerakkan, food truck kamu tidak sekedar ramai pelanggan, tetapi juga sehat keuangan. Dan yang terpenting: usaha lagi cuan!

Comentários